Sabtu, 29 Juli 2017

Dari sang Narator

Beberapa karakter yang harus di miliki agar tahan dalam setiap cobaan hidup.

1. Tetap tenang dalam keadaan genting

If you can keep your head when all about you   

are losing theirs and blaming it on you,

(Jika kau dapat tetap tenang ketika

semua orang di sekitarmu kehilangan kontrol dan menyalahkanmu,)

Dalam keadaan dulit genting, kita seringkali gampang panik, sampai-sampai kita nggak bisa menyelesaikan masalah dengan objektif. Kalau udah begitu, pihak-pihak yang terlibat seringkali jadi saling menyalahkan. Tapi kalau kita bisa tetap tenang, tentunya kita bisa menyelesaikan masalah dengan lebih baik, lebih cepat, dan tanpa salah-salahan.

  2. Percaya diri, tanpa jadi kepedean dan sombong

If you can trust yourself when all men doubt you,

but make allowance for their doubting too,

(Jika kau percaya pada dirimu sendiri ketika semua orang meragukanmu,

tetapi juga memaafkan keraguan mereka,)

Untuk mewujudkan sesuatu yang luar biasa, dibutuhkan kepercayaan diri yang kuat. Bayangin aja kalau Thomas Alva Edison menyerah dan kehilangan pedenya setelah ratusan kali gagal membuat lampu bohlam. Kita bakal gelap-gelapan, deh, sampai sekarang! Walaupun begitu, jangan sampai kita jadi kepedean dan nggak mau menerima masukan orang lain. Gimana pun juga, dalam hidup, kerendahan hati sangat penting.

   3. Sabar

If you can wait and not be tired by waiting,

(Jika kau bisa menunggu dan tidak lelah menunggu,)

Untuk bisa meraih mimpi, kadang kuncinya cuma satu—sabar! Agama aja bilang, sabar adalah salah satu keutamaan dalam menjalani hidup, ya.

   4. Ikhlas

Or being lied about, don’t deal in lies,

        Or being hated, don’t give way to hating,

(Atau dibohongi, janganlah berbohong,

Atau dibenci, janganlah biarkan dirimu terbawa kebencian,)

Meskipun kita dijahati, bukan berarti kita berhak untuk balik ngejahatin. Ikhlas dan legowo itu mungkin susaaaah banget, tetapi “ganjaran”nya juga bakal sebanding!

   5. Rendah hati

And yet don’t look too good, nor talk too wise

(Walaupun begitu, jangan terlalu senang, ataupun berbicara terlalu bijak,)

Maksud dari bagian ini adalah… jangan sombong atau sok bijak, sob, meskipun kita sudah mulai meraih prestasi atau kesuksesan.

   6. Punya mimpi dan cita-cita, tapi tetap realistis

If you can dream—and not make dreams your master;   

        If you can think—and not make thoughts your aim;

(Jika kau bisa bermimpi dan tidak menjadikan impian sebagai penguasamu,

Jika kau dapat berpikir dan tidak menjadikan pikiran-pikiranmu sebagai tujuan akhir,)

Punya mimpi itu bagus. Berusaha untuk mewujudkan mimpi tentunya lebih bagus lagi. Tapi jangan sampai kita melakukannya dengan ngotot, ya. Harus tetap realistis, lah. Apalagi kalau kita sampai bekerja terlalu keras, melupakan orang-orang tersayang, dan bikin kita jadi orang yang nyebelin. Jangan sampai diperbudak ambisi ah, gaes!

   7. Kuat mental

If you can bear to hear the truth you’ve spoken

Twisted by knaves to make a trap for fools,

(Jika kau tahan mendengar kebenaran yang kau katakan

diputarbalikkan oleh orang-orang yang tak jujur untuk menjebak orang-orang bodoh,)

Wajar, ya, kalau ada orang yang nggak suka sama kita, dan mungkin aja orang tersebut bisa sampai memfitnah atau memutarbalikkan omongan kita. Siapa, sih, yang nggak kesel? But it is up to us, apakah mau menanggapi hal itu dengan amarah or just shrug it off and move on.

   8. Mau bangkit lagi setelah mengalami kegagalan

Or watch the things you gave your life to, broken,

And stoop and build ’em up with worn-out tools:

(Atau mengamati hal-hal yang kau korbankan untuk hidupmu hancur,

Sehingga kamu harus membangun kembali hal-hal tersebut dengan peralatan usang;)

Bayangin, deh, kalau kita membuat sesuatu—misalnya, bisnis—dari nol sampai akhirnya jadi “sesuatu”, eeh, tiba-tiba orang kepercayaan kita berkhianat sampai kita harus mengulang semuanya dari awal. Sanggup nggak kamu bersusah payah membangun semuanya kembali dari awal?

   9. Berpikiran maju

        And lose, and start again at your beginnings

And never breathe a word about your loss;

(Dan kalah, lalu mulai lagi dari awal

Dan tak berbicara sedikitpun tentang kekalahanmu;)

Dalam hidup, kita bakal harus menghadapi berbagai kompetisi, mulai dari kompetisi akademik, karier, sampai asmara. So, menang ada kalah itu biasa. Tetapi yang membedakan “kualitas” kita dengan orang lain adalah sikap kita saat kalah. Apakah kita bakal berlarut-larut dalam kekalahan dan ngeluh kanan-kiri, atau stay silent dan bangkit lagi dalam kesempatan lain?

  10. Punya prinsip dan kepribadian yang kuat

If you can talk with crowds and keep your virtue,   

Or walk with Kings—nor lose the common touch,

(Jika kau bisa berbicara kepada banyak orang namun tetap mempertahankan kebaikan hatimu,

Atau berjalan bersama raja-raja namun tidak kehilangan kesederhanaanmu,)

Suka atau nggak, lingkaran pergaulan seringkali mempengaruhi diri kita. Kalau sudah begitu, kita jadi bisa gampang terpengaruh, termasuk terpengaruh hal-hal buruk. Makanya, kita harus punya prinsip, kepribadian yang kuat, serta kerendahan hati, supaya kita bisa bergaul dengan siapa aja, tetapi nggak gampang “terseret”.

 11. Bisa mengalihkan hal negative menjadi positif

If you can fill the unforgiving minute

With sixty seconds’ worth of distance run,

(Jika kau dapat mengisi satu menit yang luar biasa sulit

dengan berlari selama enam puluh detik,)

Kalau lagi marah atau emosi banget, kadang kita bisa meluapkan amarah dengan cara-cara destruktif. Ujung-ujungnya, energi kita jadi terbuang percuma. Padahal alangkah baiknya kalau kita bisa mengalihkan energi tersebut ke hal-hal lain, or better yet, merelakan saja hal yang sudah menyakiti kita. Berat, sih, but just try!

Nah, kalau kita sudah punya karakteristik-karakteristik di atas, sang narator bilang…

Yours is the Earth and everything that’s in it,

And—which is more—you’ll be a Man, my son!

Untukmu lah dunia dan seisinya

Dan—lebih dari itu—engkau akan menjadi pemenang, anakku!

Menghadapi cobaan hidup dengan sikap-sikap seperti yang disinggung dalam puisi ini memang beraaaaaat banget. Tapi pada akhirnya, imbalannya akan sangat setimpal. You will conquer the world!

Kamis, 27 Juli 2017

Rahmat dan Ampunan

Mendapatkan Rahmat dan Ampunan dari Allah.

Rosulullah saw bersabda : "Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun malam, kemudian mengerjakan sholat dan membangunkan istrinya (agar ikut mengerjakan sholat malam), lantas jika istrinya enggan, maka ia memerciki wajahnya dengan air. Semoga Allah merahmati seorang wanita yang bangun malam kemudian mengerjakan sholat malam dan membangunkan suaminya (agar mengerjakan sholat malam), lantas jika suaminya enggan, maka ia memerciki wajahnya dengan air." HR. Abu Dawud (1308) dan Ibnu Majah (1335).

Rabu, 26 Juli 2017

Tentang sholat dhuha

KEUTAMAAN SHALAT DHUHA
1. Mencukupkan sedekah sebanyak persendian manusia, yaitu 360 persendian, sebagaimana dijelaskan dalam hadits:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى. (أخرجه مسلم).

Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau telah bersabda: “Di setiap pagi, ada kewajiban sedekah atas setiap persendian dari salah seorang kalian. Setiap tasbiih adalah sedekah, setiap tahmiid adalah sedekah, setiap tahliil adalah sedekah, setiap takbiir adalah sedekah, amar makruf nahi mungkar adalah sedekah. Dan dapat memadai untuk semua itu, dua rakaat yang dilakukan pada waktu Dhuha”.[1]

Juga sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

فِي الْإِنْسَانِ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَسِتُّونَ مَفْصِلًا فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهُ بِصَدَقَةٍ قَالُوا وَمَنْ يُطِيقُ ذَلِكَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ قَالَ النُّخَاعَةُ فِي الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا وَالشَّيْءُ تُنَحِّيهِ عَنْ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُكَ

“Dalam diri manusia ada 360 persendian, lalu diwajibkan sedekah dari setiap sendinya,” mereka bertanya,”Siapa yang mampu demikian, wahai Nabi Allah?” Beliau menjawab,”Memendam riak yang ada di masjid dan menghilangkan sesuatu (gangguan) dari jalanan. Apabila tidak mendapatkannya, maka dua raka’at shalat Dhuha mencukupkanmu.”

Selasa, 25 Juli 2017

Sholat dhuha 12 rakaat

Shalat Dhuha
Adalah shalat sunah yang dilakukan seorang muslim ketika waktu Dhuha. Hukum shalat dhuha sebenarnya tidak dijelaskan secara rinci di dalam al qur’an sehingga kita tidak dapat menyimpulkan dengan tegas hukum shalat ini (mungkin saya yang balum tau, mungkin di jelasin di hadits, dll.   ). Meskipun demikian kita tetap wajib menganggap bahwa shalat dhuha ini merupakan salah satu shalat yang harus diutamakan, mengapa demikian sebab banyak hadist dan sabda rasul membahas tentang shalat dhuha.

 Waktu dhuha adalah waktu ketika Matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya fajar (kira-kira antara pukul 7-8 pagi) hingga waktu mendekati dzuhur (sekitar pukul 11). Jumlah rakaat shalat dhuha minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat. Dan dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekali salam.
Manfaat atau faedah salat dhuha yang dapat diperoleh oleh orang yang melaksanakannya adalah dapat melapangkan hati dalam segala hal terutama dalam hal rezeki, karena pada dasarnya shalat dhuha merupakan shalat untuk mendekatkan kita pada rezeki.

Hadits Rasul tentang shalat dhuha :
“Barang siapa salat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga”
(H.R. Tirmiji dan Abu Majah)

Rabu, 12 Juli 2017

Sholat dhuha

shalat Dhuha merupakan wahana pengharapan kita akan rahmat dan nikmat Allah Swt. sepanjang hari yang akan dilalui, entah berupa nikmat fisik maupun materi.

Rasulullah Saw. bersabda, “Allah berfirman, ‘Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas melakukan shalat empat rakaat pada pagi hari, yaitu shalat Dhuha, niscaya nanti akan Kucukupi kebutuhanmu hingga sore harinya.’” (H.R. Al-Hakim dan At-Tabrani)

Lebih dari itu, momen shalat Dhuha merupakan saat kita mengisi kembali semangat hidup baru. Kita berharap semoga hari yang akan kita lalui menjadi hari yang lebih baik dari hari kemarin. Di sinilah ruang kita menanam optimisme hidup. Kita tidak sendiri menjalani hidup ini. Ada Sang Maharahman yang senantiasa akan menemani kita dalam menjalani hidup sehari-hari.