Selasa, 24 Oktober 2017

"Cintai Aku Karena Allah"

Sedikit Tulisan panjang ku mungkin bisa membantu bagi yang belum mengerti.

Berbicara CINTA, benar2 istilah yang misterius yang tidak pernah ada masa habisnya dibicarakan, mulai dari tingkat anak-anak sampai nenek-nenek pasti kenal terhadap mahluk lima huruf ini. Ada sebagian orang yang berpendapat CINTA itu anugerah, ada juga sebagian yang berpendapat cinta itu musibah dan masih banyak VERSI lain yang berpendapat soal cinta, tapi ahhhh ini tidak terlalu penting. Yang terpenting dalam pembahasan kita kali ini, adakah cinta itu yang sesuai dengan tuntunan ROSUL...?

Jika kita mau meneliti kembali terhadap fenomena dewasa ini dengan apa yang telah di alami oleh kaum remaja mereka begitu berantosias dalam memperaktikan cinta. Mereka mengartikan cinta hanya dengan sekelumit cara  yang diperkenalkan oleh hawa nafsu, yaitu sebuah cinta yang diperkenalkan melalui ke elokan bentuk tubuh, atupun cinta yang diperkenalkan melalui kemilaunya harta, dan begitupun cinta yang diperkenalkan lewat cemerlangnya tahta. Persepsi-persepsi singkat ini yang kemudian mereka praktekkan dalam prilaku nyata, ternyata bukan sebuah cara yang baik dalam menuai hakikat cinta yang sebenarnya. Perhatikan saja, dengan mudah mereka menganggap ini cinta, dikit dikit cinta akibatnya bisa tidak karuan, sudah berapa ratus bahkan ribuan  anak yang hamil di bawah umur, itupun yang ketahuan. Lain lagi yang Aborsi, bunuh diri, minggat dan semacamnya.  Bahkan tidak sedikit dari mereka yang saling tikam dengan ALASAN cinta atau persisnya CINTA SEGITIGA versi mereka.

Kemudian jika demikian adanya, apakah itu sah jika disebut cinta.?

Ada sebuah istilah singkat yang cukup menarik, “Jika cinta bawa aku ke surga, bukan ke neraka”.  Ya, CINTA yang bernilai ibadah adalah cinta yang sesungguhnya yaitu sebuah cinta yang mengantarkan kita kesurga.

“cinta itu bukan sembarang sentuh, sembarang cium, sembarang peluk, sembarang nangis, sembarang hadiah, sembarang ngambek, sembarang lebai. cinta itu hanya adalah ketika halal "kau manja, kemudian kucubit hidungmu" atau "ketika KAU MENANGIS lalu kemudian kuhapus air matamu", atau ketika "kau lagi sedih, dan aku memelukmu" yang semua itu mengantarkan kita ke surga.. kerena semuanya akan berarti ketika bernilai IBADAH”.

Rosulullah SAW bersabda “Tidak dikatakan sempurna iman seseorang sampai dia mencintai saudaranya sebagaiman mencintai dirinya sendiri” HR. Muslim.

CINTA versi nabi begitu indah, cinta itu tidak dibatasi oleh jenis apapun, cinta yang tidak pernah dilandasi oleh alasan apapun. Cinta yang murni dan hanya disadari oleh rasa persaudaraan, bukan karena SIAPA dia  ATAU karen APA . Cinta tersusun atas panduan murni dari perkataan Nabi al Mu’minu lil mu’min kal bunyan yasyuddu ba’duhum ba’da.

Ketika sebagian orang mengaggapnya cinta itu adalah kesenangan sementara, sang Nabi menyampaikan CINTA ITU kebahagiaan yang hanya bisa dicapai dengan perjuangan dan usaha yang keras, begitupun  ketika sebagian orang menganggap cinta itu adalah PERMAINAN Nabipun berpesan CINTA itu amanah, yang hanya dipelihara oleh orang yang beriman dan patuh pada Tuhannya, dia bercinta berdasarkan syariah, dia bercinta dengan santun, dia bermesraan dengan sopan.

Ketika sebagian orang berpelukan, bersentuhan, bermesraan dengan ALASAN cinta, melelang tubuh sedemikian murahnya. Bermesraan tidak hanya ditempat yang sepi, Nabi memberi isyrat “Itu tidak boleh, sampai dirimu menjadi halal baginya”. Jika belum halal, itu tidak SAH apabila disebut cinta, karena jika cinta buahnya adalah surga, jika itu cinta pasti kesuciannya terjaga. Dan itulah cinta karena Allah, yaitu mencintai yang dicintai Allah dan membenci yang dibenci oleh ALLAH

Cinta yang benar akan mendatangkan kebahagiaan dan cinta yang palsu tujuannya kepuasan, cinta yang benar itu berkorban, dan cinta yang ditopangi oleh hawa nafsu biasanya mencari korban. Dan pacaran bukanlah satu-satunya cara untuk menuai pengorbanan

Akhi-ukhti.. fenomena cinta yang banyak ditafsirkan dengan hakikat yang salah, maka akan melahirkan praktek yang salah.  Cinta yang di ukir karena SIAPA dan karena APA adalah ibarat tumpukan jerami dimusim panas, dia akan menjadi kering dan mudah terombang-ambing oleh terpaan badai, sementara jika musim hujan tiba jerami itu akan terlihat busuk dan menyebar bau yang amat busuk. Apakah sepeti itu cinta yang kau ukir...?

Tak semua perbuatanmu berdasarkan cinta, fahamilah cinta agar sekali-kali kamu memiliki alasan dengannya, ingatlah jarak antara Nafsu dan CINTA ibarat dua jemari dalam satu tangan, begitu mudah dia merapat dan bahkan bisa menyatu. Jangan terlalu mudah menjadikan cinta sebagai AlASAN karena sekali lagi, jika buahnya adalah api dia bukan cinta. J “Karena hakikat cinta jika mengantarmu ke surga"

Semoga bermanfaat.
renungandeworengku.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar